Assalamualaikum Sahabat BK...
Siapa disini yang sudah Pacaran ? Hayooo ngaku
Kata pacaran berasal dari kata “pacar” atau daun pacar secara etimologi. Ternyata, pada zaman dahulu Masyarakat Melayu menggunakan pacar air ( inai) kepada dua orang muda- mudi yang saling tertarik dan diketahui oleh keluarganya. Dimana pacarana adalah suatu kondisi yang menjelaskan bahwa harus dicapai jenjang lebih serius antara laki-laki dan Perempuan (pernikahan), yang nantinya menjadi pasangan yang halal dan sah baik secara agama dan bangsa, dan di tandai jari keduanya dengan olahan daun pacar merah.
Di zaman sekarang ini pacaran sudah berbeda artinya. Para kaum muda – mudi sudah tak punya rasa malu lagi menunjukkan kemesraannya di depan umum seperti berciuman, berpelukkan dan lainnya layaknya seorang suami istri. Di tambah lagi artis / idolanya yang menunjukkan gaya pacaran anak zaman sekarang yang bebas dan dapat diakses dimana saja melalui internet. Tak heran banyak remaja sekarang yang merasa hal yang biasa jika bermesraan di tempat umum tanpa rasa malu, di tambah lagi tontonan video seks yang sering di konsumsi otak, sehingga tak jarang remaja sekarang yang sudah melakukan hubungan badan di luar pernikahan, dengan dalih saling cinta sehingga rela merusak dirinya sendiri. Nauzubillah.
Padahal, dalam Islam konsep hubungan antara pria dan wanita, termasuk pacaran, diatur oleh prinsip-prinsip moral dan etika Islam. Terdapat beberapa Ayat Al-Qur’an dan hadits serta ajaran yang menekankan prinsip-prinsip etika dalam hubungan antarjenis kelamin.
Pertemuan Pribadi Antara Pria dan Wanita: Rasulullah Muhammad ﷺ bersabda:
لاَ يَخْلُوَنَّ رَجُلٌ بِامْرَأَةٍ إِلاَّ مَعَ ذِى مَحْرَمٍ
Artinya: “Janganlah seorang laki-laki berduaan dengan seorang wanita
kecuali jika bersama mahromnya.” (HR. Bukhari, no. 5233)
أَلاَ لاَ يَخْلُوَنَّ رَجُلٌ بِامْرَأَةٍ لاَ تَحِلُّ لَهُ ، فَإِنَّ ثَالِثَهُمَا الشَّيْطَانُ ، إِلاَّ مَحْرَمٍ
Artinya: “Janganlah seorang laki-laki berduaan dengan seorang wanita
yang tidak halal baginya, karena sesungguhnya syaithan adalah orang ketiga di
antara mereka berdua kecuali apabila bersama mahromnya.” (HR. Ahmad no. 15734.
Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan hadits ini shahih ligoirihi)
Hadits ini menekankan pentingnya menghindari pertemuan pribadi antara pria dan wanita yang bukan mahramnya untuk mencegah godaan dan melindungi kehormatan keduanya.
Sebegitu indahnya Islam menjaga, serta mengangkat martabat dan kesucian wanitanya. Hingga bertemu dengan orang yang bukan mahromnya dilarang berduaan. Lantas kenapa di zaman sekarang ini, wanita sendiri yang merendahkan dirinya?
Jadi, gimana solusinya jika dua orang saling mencintai dan ingin melanjutkan kehubungan yang lebih serius? Islam menjawabnya melalui hadits Nabi Muhammad ﷺ
Dari Anas bin Malik RA, Rasulullah ﷺ bersabda:
"Hai pemuda, barangsiapa di antara kalian yang telah mampu menikah, maka hendaklah ia menikah. Karena menikah itu lebih dapat menundukkan pandangan dan lebih dapat menjaga kemaluan. Barangsiapa belum mampu, hendaklah ia berpuasa, karena berpuasa itu dapat menjadi perisai baginya." (HR. Bukhari dan Muslim)
Hadits ini menekankan pentingnya menikah sebagai cara yang disarankan dalam Islam untuk menjaga diri dari perbuatan yang tidak diinginkan. Jika seseorang tidak dapat menahan nafsunya maka di anjurkan untuk berpuasa.
Nah, sekarang kita akan membahas tentang dampak negative dari pacaran untuk kamu yang sedang menempu pendidikan.
Dampak Negatif:
Pacaran di usia remaja dapat memiliki dampak negatif, tergantung pada bagaimana hubungan tersebut dijalani. Beberapa dampak negatif yang mungkin muncul adalah:
- Gangguan Pendidikan: Terlalu fokus pada hubungan romantis bisa mengganggu perhatian terhadap pendidikan. Penting untuk menjaga keseimbangan antara kehidupan pribadi dan pendidikan.
- Emosi dan Stres: Hubungan remaja sering kali penuh dengan perubahan emosional, dan konflik dalam hubungan dapat menyebabkan stres dan kecemasan.
- Gangguan Hubungan Keluarga: Pacaran tanpa kontrol atau dukungan keluarga dapat menyebabkan ketegangan dengan orang tua dan anggota keluarga lainnya.
- Risiko Kesehatan Mental: Jika hubungan berakhir dengan putus cinta atau konflik, remaja mungkin mengalami stres emosional yang dapat mempengaruhi kesehatan mental.
- Tekanan Teman Sebaya: Terkadang, hubungan dapat dipengaruhi oleh tekanan teman sebaya, yang mungkin tidak selalu memberikan nasihat yang baik, bahkan seorang teman rela menjerumuskan temannya sendiri kelubang perzinaan.
- Risiko Kesehatan Fisik: Jika hubungan berlanjut ke tingkat fisik, risiko kesehatan fisik seperti kehamilan di luar pernikahan ini sangat merugikan wanita, bahkan bayi yang dilahirkan menjadi bayi yang tidak di harapkan. Serta penyebaran dan penularan penyakit seksual HIV AIDS menjadi masalah.
- Belum Siap secara Emosional dan Mental: Anak remaja mungkin belum sepenuhnya siap secara emosional dan mental untuk menghadapi kompleksitas hubungan romantis.
Jika Anda merasa bahwa pacaran dapat membawa dampak negatif pada hidup Anda atau Anda ingin menghindari hubungan romantis atau mengakhirinya, ada beberapa langkah yang dapat Anda pertimbangkan:
- Berfokus pada Diri Sendiri: Alihkan fokus Anda dari hubungan romantis dan berinvestasi lebih banyak waktu dan energi pada pengembangan diri sendiri. Pusatkan perhatian pada kegiatan-kegiatan yang membuat Anda bahagia dan membantu pertumbuhan pribadi. Anda bisa mengikuti kegiatan Eksrakurikuler yang ada di sekolah Anda guna mengembangkan potensi yang anda miliki dan mendapatkan pengalaman baru di hidup Anda.
- Tentukan Tujuan Pribadi: Tetapkan tujuan-tujuan pribadi yang ingin Anda capai, baik itu dalam karier, pendidikan, atau pengembangan keterampilan. Fokus pada pencapaian tujuan-tujuan ini dapat membantu mengalihkan perhatian dari aspek-aspek romantis. Anda bisa menuliskan dan memusatkan fokus goal Anda untuk karir kedepannya.
- Jalin Hubungan Sosial Tanpa Komitmen Romantis: Bangun dan pelihara hubungan sosial tanpa unsur romantisme. Jalin
persahabatan dan terlibat dalam kegiatan sosial yang tidak berkaitan
dengan pacaran.
- Komunikasi Terbuka: Jelaskan niat Anda dengan jelas kepada teman atau pasangan Anda jika Anda memutuskan untuk menghindari hubungan romantis. Komunikasi terbuka dapat membantu menghindari kebingungan dan ketidaknyamanan. Anda dapat menyudahi hubungan pacarana Anda dari sekrang dan focus pada goal Anda kedepannya. Komunikasikan secara terbuka kepadanya.
- Tetapkan Batasan:
Tetapkan batasan dan jelaskan kepada diri sendiri apa yang dapat dan tidak
dapat Anda lakukan dalam hubungan. Ini termasuk menghindari
situasi-situasi yang dapat memicu perasaan romantic, ini berlaku kepada
teman dekat Anda yang sudah mulai muncul rasa cinta.
- Fokus pada Nilai dan Prinsip: Ingatkan diri Anda pada nilai-nilai dan prinsip-prinsip pribadi Anda. Identifikasi alasan mengapa Anda ingin menghindari pacaran dan pertahankan komitmen terhadap nilai-nilai tersebut hingga waktu yang tepat sesuai goal Anda.
- Cari Dukungan: Jika
Anda merasa sulit untuk menghindari pacaran sendirian, cari dukungan dari
teman, keluarga, atau konselor. Mereka dapat memberikan dukungan moral dan
saran yang mungkin membantu Anda melewati periode ini.
- Fokus pada Aktivitas Positif: Isi waktu luang Anda dengan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat dan positif. Ini dapat membantu mengurangi kesempatan untuk terlibat dalam hubungan romantis yang tidak diinginkan. Gali terus potensi yang ada di dalam diri Anda dengan menybukkan diri untuk hal-hal positif.
Ingatlah bahwa keputusan untuk menghindari pacaran adalah pilihan pribadi. Pastikan untuk melakukan apa yang terbaik untuk kesejahteraan dan perkembangan pribadi Anda. Jika Anda merasa kesulitan atau memerlukan bantuan lebih lanjut, pertimbangkan untuk berbicara dengan seseorang yang dapat memberikan dukungan dan panduan, seperti seorang konselor/ guru BK atau terapis.
Ikuti juga chanel yutube : https://youtube.com/@ummiaisyah8499
Jangan lupa follow juga akun chanel yutube :https://www.youtube.com/@ummiaisyah8499
Ikuti juga materi BK Lainnya :
1. Bimbingan konseling : https://bkkonseling12.blogspot.com/2023/08/bimbingan-konseling.html
2. Masa Remaja : https://bkkonseling12.blogspot.com/2023/08/masa-remaja-adalah-periode-perkembangan.html
3. Bergaul secara cerdas : https://bkkonseling12.blogspot.com/2023/08/bergaul-secara-cerdas.html
4. Bullying : https://bkkonseling12.blogspot.com/2023/09/bullying.html
5. Menentukan sekolah lanjutan : https://bkkonseling12.blogspot.com/2023/09/menentukan-sekolah-lanjutan.html
6. Motivasi sukses dari tokoh inspirasi : https://bkkonseling12.blogspot.com/2023/09/motivasi-sukses-dari-tokoh-inspirasi.html
7. Menghindari diri dari pengaruh negative : https://bkkonseling12.blogspot.com/2023/10/menghindari-diri-dari-pengaruh-negative.html
8. Dampak negative dari vidio porno : https://bkkonseling12.blogspot.com/2023/10/dampak-negatif-dari-video-porno.html
9. Adab bagi peserta didik : https://bkkonseling12.blogspot.com/2023/11/adab-bagi-peserta-didik.html
10. Cara motivasi diri untuk semangat belajar : https://bkkonseling12.blogspot.com/2023/11/cara-memotivasi-diri-untuk-semangat.html
11. Potensi diri : https://bkkonseling12.blogspot.com/2023/11/potensi-diri.html
12. Keutamaan belajar dan berilmu : https://bkkonseling12.blogspot.com/2023/11/keutamaan-belajar-dan-berilmu.html
13. Berfikir positif : https://bkkonseling12.blogspot.com/2023/11/berpikir-positif.html
14. Memahami dan menerapkan norma dan tata krama dalam bergaul baik di lingkungan rumah, sekolah dan masyarakat : https://bkkonseling12.blogspot.com/2023/11/memahami-dan-menerapkan-norma-tata.html
15. Dampak pacaran pada remaja : https://bkkonseling12.blogspot.com/2023/11/dampak-pacaran-pada-remaja.html
16. Emotional Intelegence ( Kecerdasan Emosional) : https://bkkonseling12.blogspot.com/2023/11/emotional-intelligence-kecerdasan.html
17. Percaya Diri : https://bkkonseling12.blogspot.com/2023/11/percaya-diri.html
18. Pubertas : https://bkkonseling12.blogspot.com/2023/11/pubertas.html
19. Cara Mengembangkan Kreativitas : https://bkkonseling12.blogspot.com/2023/11/cara-mengembangkan-kreativitas.html
20. Sex Education "Pemahaman tentang Kesehatan Seksual: Masturbasi dan Onani" : https://bkkonseling12.blogspot.com/2023/11/sex-education-pemahaman-tentang.html
21. Manajeman Waktu : https://bkkonseling12.blogspot.com/2023/11/manajemen-waktu.html
22. Tanggung jawab remaja : https://bkkonseling12.blogspot.com/2023/11/tanggung-jawab-remaja.html
23. Kenali Gaya Belajar Kamu : https://bkkonseling12.blogspot.com/2023/11/kenali-gaya-belajar-kamu.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar