Minggu, 19 November 2023

Sex Education "Pemahaman tentang Kesehatan Seksual: Masturbasi dan Onani"

Kanker, Pita, Sindroma, Pencegahan 

Pengenalan Tentang Pentingnya Pendidikan Seksual

Pendidikan seksual adalah suatu upaya untuk memberikan pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai yang mendukung perkembangan seksual yang sehat dan bertanggung jawab. Pentingnya pendidikan seksual terletak pada kemampuannya untuk memberikan informasi yang akurat, mengajarkan keterampilan yang diperlukan, dan membuka ruang untuk diskusi terbuka tentang seksualitas.

Pendidikan seksual penting bagi siswa karena memberikan pemahaman yang sehat, akurat, dan komprehensif tentang berbagai aspek seksualitas dan kesehatan reproduksi.

Beberapa alasan mengapa pendidikan seksual penting meliputi:

 

1.      Mencegah Ketidakpahaman dan Mitos:

Pendidikan seksual membantu menghindari penyebaran informasi yang tidak akurat atau mitos seputar seksualitas. Ini memberikan dasar pengetahuan yang benar dan memahami fakta-fakta penting mengenai tubuh, hubungan, dan kesehatan reproduksi.

2.      Pencegahan Penyakit Menular Seksual (PMS):

Informasi tentang cara mencegah penularan penyakit menular seksual (PMS) dan praktik seks yang aman adalah bagian penting dari pendidikan seksual. Ini membantu melindungi siswa dari risiko kesehatan yang dapat timbul dari perilaku seksual yang tidak aman.

3.      Pemahaman tentang Perubahan Pubertas:

Pendidikan seksual membantu siswa memahami perubahan fisik dan emosional yang terjadi selama masa pubertas. Ini membantu mereka menghadapi perubahan tersebut dengan lebih baik dan meningkatkan rasa percaya diri.

4.      Pemahaman tentang Hak Reproduksi:

Pendidikan seksual memberikan siswa pemahaman tentang hak reproduksi mereka, termasuk hak untuk membuat keputusan tentang tubuh dan kehidupan seksual mereka sendiri.

5.      Pentingnya Persetujuan dan Hubungan Sehat:

Pendidikan seksual membahas pentingnya persetujuan dalam hubungan seksual dan memberikan wawasan tentang bagaimana membangun dan menjaga hubungan yang sehat.

6.      Pencegahan Kehamilan Tidak Diinginkan:

Memberikan informasi tentang kontrasepsi dan metode pencegahan kehamilan tidak diinginkan, memberikan siswa pengetahuan dan alat untuk membuat keputusan yang bijak.

7.      Mendukung Kesehatan Mental dan Emosional:

Pembelajaran tentang kesehatan mental dan emosional dalam konteks seksualitas membantu siswa mengembangkan pemahaman tentang hubungan antara kehidupan seksual dan kesejahteraan psikologis.

8.      Pemberdayaan Individu:

Pendidikan seksual memberikan pemahaman yang memadai tentang tubuh dan seksualitas, memberdayakan siswa untuk membuat keputusan yang informasional dan bertanggung jawab terkait dengan kehidupan seksual mereka.

Dengan memberikan pemahaman yang sehat tentang seksualitas, pendidikan seksual dapat membantu membentuk sikap dan perilaku yang positif terkait dengan kehidupan seksual.

Mengenal Apa itu Onani Dan Mastrubasi

Onani merupakan sebutan untuk pria, sementara untuk wanita biasanya disebut mastrubasi. Istilah "Masturbasi" dan "onani" sebenarnya merujuk pada praktik seksual yang serupa, yaitu aktivitas merangsang diri sendiri untuk mencapai kepuasan seksual. Kegiatan tersebut dilakukan dengan cara merangsang bagian tubuh atau alat vital untuk bisa memperoleh rangsangan dan rasa kenikmatan kerena aktivitas tersebut, hingga mengeluarkan air mani dengan cara menggunakan salah satu anggota badan (missalnya tangan atau alat perangsang) untuk mendapatkan kepuasan seks. Di beberapa tempat atau kelompok budaya tertentu, istilah onani atau mastrubasi tersebut mungkin digunakan dengan makna yang sedikit berbeda, tetapi secara umum keduanya merujuk pada konsep yang sama.

Pandangan Islam Mengenai Onani dan Mastrubasi

 

Menurut ulama Syafi‘i, istimna (onani atau masturbasi) merupakan kebiasaan buruk yang diharamkan oleh Al-Qur’an dan Sunnah. Hanya saja dosa onani atau masturbasi lebih ringan dosanya dari berzina karena bahayanya tak sebesar yang ditimbulkan perzinaan, seperti kacaunya garis keturunan, dan sebagainya.

Sementara ulama Maliki berargumentasi tentang haramnya istimna‘ dengan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, “Wahai para pemuda, siapa saja di antara kalian yang sudah mampu ba’at (menikah), maka menikahlah! Sebab, menikah itu lebih mampu menjaga pandangan dan memelihara kemaluan. Namun, siapa saja yang tidak mampu, maka sebaiknya ia berpuasa. Sebab, berpuasa adalah penekan nafsu syahwat baginya,” (HR Muslim).

 

Mereka menyatakan, seandainya istimna’ atau onani diperbolehkan oleh syariat, tentu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam telah menyarankannya sebab onani lebih mudah daripada puasa. Diamnya beliau ini menjadi dalil bahwa onani adalah haram. (Lihat: Syekh ‘Abdurrahman ibn Muhammad ‘Audh al-Jaziri, al-Fiqh ala al-Madzahib al-Arba‘ah, [Beirut: Darul Kutub al-‘Ilmiyyah], cet. Kedua, 2003, jilid 5, hal. 137).

Alasan pendapat ulama Syafi‘i dan ulama Maliki di atas tentunya lebih kuat bila memperhatikan kedua hadis berikut:

 

سَبْعَةٌ لَا يَنْظُرُ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ إِلَيْهِمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ، وَلَا يُزَكِّيهِمْ، وَلَا يَجْمَعُهُمْ مَعَ الْعَالَمِينَ، يُدْخِلُهُمُ النَّارَ أَوَّلَ الدَّاخِلِينَ إِلَّا أَنْ يَتُوبُوا، إِلَّا أَنْ يَتُوبُوا، إِلَّا أَنْ يَتُوبُوا، فَمَنْ تَابَ تَابَ اللهُ عَلَيْهِ النَّاكِحُ يَدَهُ

 

Artinya, “Ada tujuh golongan yang tidak akan dilihat (diperhatikan) Allah pada hari Kiamat, tidak akan dibersihkan, juga tidak akan dikumpulkan dengan makhluk-makhluk lain, bahkan mereka akan dimasukkan pertama kali ke neraka, kecuali jika mereka bertobat, kecuali mereka bertobat, kecuali mereka bertobat. Siapa saja yang bertobat, Allah akan menerima tobatnya. Satu dari tujuh golongan itu adalah orang yang menikah dengan tangannya (onani).” (Lihat: al-Baihaqi, Syu‘ab al-Iman, jilid 7, hal. 329).

 

يَجِيءُ النَّاكِحُ يَدَهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَيَدُهُ حُبْلَى

 

Artinya, “Orang yang menikah dengan tangannya akan datang pada hari Kiamat dalam keadaan tangan terikat,” (HR al-Baihaqi).

Dari hadits di atas, maka jelaslah hukum onani dan mastrubasi haram. Islam menekankan pengendalian diri dan menahan hawa nafsu dalam konteks menjalani kehidupan seksual. Penggunaan hasrat seksual seharusnya diarahkan ke dalam ikatan pernikahan

Berbagai faktor dapat mempengaruhi Anda untuk melakukan onani atau masturbasi. Perlu diingat bahwa setiap individu unik, dan faktor-faktor ini bisa berbeda-beda dari satu orang ke orang lain.

Beberapa faktor yang umumnya dapat memengaruhi Anda sebagai seorang siswa melakukan onani atau masturbasi meliputi:

 

1.      Pubertas dan Perubahan Hormon:

Proses pubertas membawa perubahan fisik dan hormonal yang signifikan pada siswa. Dorongan seksual yang meningkat sebagai bagian dari perkembangan normal dapat mempengaruhi frekuensi masturbasi.

2.      Kurangnya Pendidikan Seksual:

Kurangnya pendidikan seksual yang komprehensif dan terbuka dapat membuat siswa kurang memahami tentang tubuh mereka sendiri dan cara mengelola hasrat seksual secara sehat.

3.      Stres dan Tekanan Emosional:

Siswa yang mengalami stres, tekanan emosional, atau kecemasan mungkin mencari cara untuk melepaskan ketegangan, dan onani / masturbasi bisa menjadi salah satu cara untuk meredakan stres.

4.      Pengaruh Media dan Pornografi:

Paparan terhadap konten seksual, terutama melalui media dan situs pornografi online, Games porno yang sedang berkembang di zaman sekarang dapat mempengaruhi persepsi dan perilaku seksual Anda.

5.      Kurangnya Pengawasan Orang Tua:

Anda yang kurang mendapatkan pengawasan dan komunikasi yang terbuka dari orang tua mereka mungkin lebih cenderung melakukan onani atau masturbasi tanpa pemahaman yang memadai tentang konsekuensinya.

6.      Rasa Penasaran dan Eksplorasi:

Rasa penasaran terhadap tubuh dan eksplorasi dalam konteks seksualitas merupakan bagian normal dari perkembangan remaja. Ini dapat menjadi faktor yang memotivasi Anda untuk mencoba onani atau masturbasi.

7.      Pentingnya Pengendalian Diri:

Kemampuan untuk mengendalikan diri dan hasrat seksual adalah keterampilan yang dikembangkan seiring waktu. Anda yang belum memiliki keterampilan ini mungkin lebih rentan terhadap praktik seksual yang berlebihan.

8.      Pentingnya Pendidikan Agama:

Pendidikan agama dan keyakinan spiritual dapat memengaruhi sikap Anda terhadap seksualitas dan praktik-praktik seksual tertentu.

9.      Hubungan Romantis dan Sosial:

Keberadaan hubungan romantic (pacaran) atau tekanan sosial dari teman sebaya juga dapat mempengaruhi perilaku seksual Anda.

10.    Masalah Kesehatan Mental:

Masalah kesehatan mental seperti depresi atau kecemasan dapat memainkan peran dalam perilaku seksual Anda.

 

Dampak Negatif Sering Melakukan Onani dan Mastrubasi :

Melakukan onani atau masturbasi berlebihan atau dengan cara yang mengganggu dapat berpotensi menimbulkan dampak negatif, terutama jika hal itu memengaruhi keseimbangan hidup Anda.

Berikut adalah beberapa dampak negatif yang mungkin timbul:

 

1.      Gangguan pada Kesehatan Fisik:

Masturbasi yang berlebihan dapat menyebabkan kelelahan fisik, kehilangan energi, atau masalah tidur. Ini dapat mempengaruhi kesehatan fisik secara umum.

2.      Gangguan pada Kesehatan Mental:

Jika aktivitas ini dianggap sebagai cara utama untuk mengatasi stres atau masalah emosional, dapat berdampak pada kesehatan mental, termasuk kecemasan dan depresi. Anda yang sering melakukan Onani dan mastrubasi juga sering merasakan penyesalan pada diri sendiri.

3.      Gangguan pada Hubungan Sosial:

Jika masturbasi mengambil banyak waktu dan energi, hal itu dapat mengganggu aktivitas sosial dan hubungan interpersonal. Isolasi diri atau kesulitan membangun susah bergaul.

4.      Gangguan pada Kinerja Sekolah atau Pekerjaan:

Jika aktivitas ini menjadi obsesif dan mengganggu fokus atau kinerja akademis atau pekerjaan, dapat merugikan perkembangan Anda dalam hal pencapaian tujuan. Anda akan sulit focus dan suka lupa dengan hal-hal yang sering terjadi sdi sekitar Anda.

5.      Pengaruh pada Hubungan Romantis:

Terlalu sering melakukan masturbasi/ onani bisa mempengaruhi kepuasan dalam hubungan romantic di kemudian hari ketika anda menikah, kemungkinan kehilangan gairah seksual, karena Anda sering melakukan Onani/ Mastrubasi dari usia muda.

6.      Peningkatan Rasa Bersalah atau Malu:

Jika Anda merasa bersalah atau malu terkait dengan kebiasaan ini, dapat memengaruhi kesejahteraan mental dan emosional Anda. Anda akan menyalahkan diri Anda sendiri.

7.      Dampak pada Kesehatan Seksual:

Terlalu sering atau terlalu keras dalam praktik onani/ masturbasi mungkin memengaruhi fungsi seksual Anda, seperti kesulitan mencapai atau mempertahankan ereksi pada pria. Ini juga akan menimbulkan gangguan pada alat kelamin Anda. Seperti cedera atau gangguan yang lain.

8.      Pentingnya Pengendalian Diri:

Ketergantungan pada masturbasi dapat mengindikasikan kurangnya pengendalian diri dalam mengelola hasrat seksual. Kemampuan untuk mengendalikan diri merupakan aspek penting dalam perkembangan pribadi dan sosial.

 

Cara Mencegah Onani dan Mastrubasi

Mencegah kebiasaan onani atau masturbasi yang dianggap mengganggu atau merugikan diri sendiri memerlukan pendekatan yang holistik. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat Anda pertimbangkan sebagai seorang siswa:

1.      Pendidikan Seksual yang Seimbang:

Pahami dengan baik tubuh Anda dan seksualitas secara umum. Pendidikan seksual yang seimbang dan akurat dapat membantu Anda memahami pentingnya kesehatan seksual dan hubungan yang sehat. Jika Anda masih duduk di bangku sekolah, maka kesampingkan dulu keinginan untuk melakukan kegiatan yang tidak ada manfaatnya. Melibatkan diri dalam olahraga atau aktivitas fisik lainnya dapat membantu menjaga kesehatan fisik dan merangsang produksi endorfin, yang dapat memberikan perasaan kesejahteraan.

2.      Pengelolaan Stres:

Identifikasi sumber stres dalam hidup Anda dan cari cara untuk mengelolanya. Seperti melakukan olahraga, meditasi, atau kegiatan relaksasi lainnya dapat membantu meredakan stres tanpa perlu mengandalkan onani / masturbasi. Lakukan lebih banyak kegiatan yang positif di luar ruangan. Jangan membiasakan diri mengunci dan berkurung di dalam kamar.

3.      Aktivitas Pengganti:

Temukan aktivitas pengganti yang positif dan membangun. Bergabung dengan klub atau kegiatan ekstrakurikuler, mengejar hobi, atau mengembangkan keterampilan baru dapat memberikan fokus positif. Anda juga dapat berdiskusi dengan teman kelompok Anda.

4.      Manajemen Waktu:

Atur jadwal harian Anda dengan baik, termasuk waktu untuk belajar, berolahraga, dan beristirahat. Menjaga rutinitas yang seimbang dapat membantu mengurangi waktu luang yang mungkin digunakan untuk onani/ mansturbasi.

5.      Komunikasi Terbuka:

Bicarakan perasaan dan tantangan Anda dengan teman, keluarga, atau seseorang yang dapat dipercaya. Komunikasi terbuka dapat membantu mengurangi tekanan emosional dan memberikan dukungan.

6.      Pengembangan Keterampilan Sosial:

Meningkatkan keterampilan sosial Anda dapat membantu Anda menjalin hubungan yang sehat dan mengurangi kebutuhan untuk mengatasi stres atau kebosanan melalui masturbasi.

7.      Pentingnya Diri dan Kecerdasan Emosional:

Tingkatkan kecerdasan emosional Anda dengan lebih memahami dan mengelola emosi Anda. Ini dapat membantu Anda mengidentifikasi dan mengatasi pemikiran atau perasaan yang mungkin memicu keinginan untuk melakukan masturbasi.

8.      Berkonsultasi dengan Profesional:

Jika Anda merasa kesulitan mengatasi kebiasaan ini sendiri, pertimbangkan untuk berbicara dengan seorang konselor (Guru BK)  atau profesional kesehatan mental. Mereka dapat memberikan dukungan dan bimbingan yang dibutuhkan.

9.      Kembangkan Kebijakan Pribadi:

Tentukan kebijakan pribadi untuk mengelola perilaku Anda. Berikan batasan dan aturan yang dapat membantu Anda menjaga kesehatan seksual dan emosional Anda.

10.    Manfaatkan Gawai Kearah Positif

Anda dapat memanfaatkan penggunaan gawai (Hp) kearah yang lebih positif, seperti membuat konten pembelajaran, atau bermain games. Hentikan kebiasaan mencari situs porno atau games porno yang mengarah ke hal-hal yang kurang bermanfaat dan merugikan diri sendiri.

Penting untuk diingat bahwa proses mengatasi kebiasaan ini bisa memakan waktu dan memerlukan usaha yang konsisten. Jika Anda merasa kesulitan, berbicara dengan seseorang yang dapat memberikan dukungan dan bantuan, seperti teman, keluarga, atau profesional kesehatan mental.

Dampak dari onani/ masturbasi yang berlebihan dapat bervariasi. Jika Anda merasa bahwa kebiasaan ini mengganggu kehidupan sehari-hari Anda atau kesejahteraan Anda secara keseluruhan, pertimbangkan untuk berbicara dengan seorang profesional kesehatan mental atau konselor (guru BK) yang dapat membantu Anda menjelajahi dan mengatasi dampak tersebut.

Dengan mencapai tujuan-tujuan ini, diharapkan pembahasan tentang masturbasi dan onani dapat menjadi bagian dari pendidikan seksual yang holistik dan memberikan kontribusi positif terhadap pemahaman dan kesehatan seksual individu.

 

Jangan lupa follow juga akun chanel yutube :https://www.youtube.com/@ummiaisyah8499

Ikuti juga materi BK Lainnya :

1.   Bimbingan konseling : https://bkkonseling12.blogspot.com/2023/08/bimbingan-konseling.html

2.  Masa Remaja : https://bkkonseling12.blogspot.com/2023/08/masa-remaja-adalah-periode-perkembangan.html

3.  Bergaul secara cerdas : https://bkkonseling12.blogspot.com/2023/08/bergaul-secara-cerdas.html

4.  Bullying : https://bkkonseling12.blogspot.com/2023/09/bullying.html

5.  Menentukan sekolah lanjutan : https://bkkonseling12.blogspot.com/2023/09/menentukan-sekolah-lanjutan.html 

6. Motivasi sukses dari tokoh inspirasi : https://bkkonseling12.blogspot.com/2023/09/motivasi-sukses-dari-tokoh-inspirasi.html

7. Menghindari diri dari pengaruh negative :  https://bkkonseling12.blogspot.com/2023/10/menghindari-diri-dari-pengaruh-negative.html

8.  Dampak negative dari vidio porno : https://bkkonseling12.blogspot.com/2023/10/dampak-negatif-dari-video-porno.html

9. Adab bagi peserta didik : https://bkkonseling12.blogspot.com/2023/11/adab-bagi-peserta-didik.html

10.  Cara motivasi diri untuk semangat belajar : https://bkkonseling12.blogspot.com/2023/11/cara-memotivasi-diri-untuk-semangat.html

11.  Potensi diri : https://bkkonseling12.blogspot.com/2023/11/potensi-diri.html

12.  Keutamaan belajar dan berilmu : https://bkkonseling12.blogspot.com/2023/11/keutamaan-belajar-dan-berilmu.html

13.  Berfikir positif : https://bkkonseling12.blogspot.com/2023/11/berpikir-positif.html

14. Memahami dan menerapkan norma dan tata krama dalam bergaul baik di lingkungan rumah, sekolah dan masyarakat : https://bkkonseling12.blogspot.com/2023/11/memahami-dan-menerapkan-norma-tata.html

15.  Dampak pacaran pada remaja : https://bkkonseling12.blogspot.com/2023/11/dampak-pacaran-pada-remaja.html

16.  Emotional Intelegence ( Kecerdasan Emosional) : https://bkkonseling12.blogspot.com/2023/11/emotional-intelligence-kecerdasan.html

17. Percaya Diri : https://bkkonseling12.blogspot.com/2023/11/percaya-diri.html

18. Pubertas : https://bkkonseling12.blogspot.com/2023/11/pubertas.html

19.  Cara Mengembangkan Kreativitas : https://bkkonseling12.blogspot.com/2023/11/cara-mengembangkan-kreativitas.html

20.  Sex Education  "Pemahaman tentang Kesehatan Seksual: Masturbasi dan Onani" : https://bkkonseling12.blogspot.com/2023/11/sex-education-pemahaman-tentang.html

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

NARKOBA

  Narkoba adalah singkatan dari "Narkotika dan Obat/Bahan Berbahaya." Istilah ini sering digunakan untuk merujuk pada berbagai j...

Pupuler