BIMBINGAN KONSELING: Bullying

Bullying atau biasa disebut perundungan negatif yang bisa menyasar anak-anak ataupun dewasa. Secara etimologi, bullying berarti penggertak yaitu seseorang yang suka mengganggu yang lemah. Menurut Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPA) bullying adalah penindasan atau risak (merundung) yang dilakukan secara sengaja oleh satu orang atau kelompok yang lebih kuat.

Menurut UNICEF bullying dapat diidentifikasi menjadi tiga karakteristik yaitu: disengaja (untuk menyakiti), terjadi secara berulang-ulang, dan ada perbedaan kekuasaan. Bullying bisa terjadi secara langsung atau online.

Jadi, Bullying adalah perilaku agresif yang diarahkan secara berulang-ulang kepada orang lain dengan tujuan untuk menyakiti, merendahkan, atau mengintimidasi mereka secara fisik, verbal, atau melalui media sosial. Bullying dapat terjadi di berbagai lingkungan, termasuk di sekolah, tempat kerja, dalam keluarga, atau bahkan secara online. Ini adalah masalah serius yang dapat memiliki dampak negatif yang mendalam pada kesejahteraan psikologis dan emosional korban.

Berikut adalah beberapa bentuk bullying yang umum:

Bullying fisik: Ini melibatkan tindakan fisik seperti memukul, menendang, mendorong, atau merusak barang milik korban.
Bullying verbal: Ini terjadi ketika seseorang menggunakan kata-kata kasar, menghina, mengejek, atau mengancam korban secara lisan.
Bullying relasional: Bentuk ini melibatkan upaya untuk mengisolasi korban dari teman-temannya atau menghancurkan hubungan sosial mereka dengan orang lain. Ini sering terjadi dalam bentuk penyebaran gosip atau rumor yang merusak.
Bullying elektronik atau cyberbullying: Bullying ini terjadi melalui komunikasi elektronik seperti pesan teks, email, media sosial, atau platform online lainnya. Cyberbullying bisa mencakup mengirim pesan ancaman, memposting komentar merendahkan, atau menyebarkan foto atau video yang merendahkan korban.
Seksual bullying :Tindakan berbahaya dan memalukan seseorang secara seksual seperti intimidasi secara seksual,gerakan vulgar, menyentuh, atau kearah pornografi.

Dampak dari bullying bisa sangat merusak. Korban bullying mungkin mengalami stres, kecemasan, depresi, isolasi sosial, rendahnya harga diri, dan bahkan mungkin berpikir untuk melakukan tindakan bunuh diri. Oleh karena itu, penting untuk mengatasi masalah bullying dengan serius dan tindakan yang tepat.

Beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengatasi bullying termasuk:

1. Pendidikan: Memberikan pendidikan kepada masyarakat, terutama kepada anak-anak dan remaja, tentang bahaya bullying dan cara menghindarinya.

2. Komunikasi: Mendorong korban untuk berbicara tentang pengalaman mereka dan mendukung mereka dalam mencari bantuan.

3. Kebijakan anti-bullying: Sekolah, tempat kerja, dan organisasi harus memiliki kebijakan yang jelas dan tegas tentang bullying serta mekanisme pelaporan yang aman.

4. Keterlibatan orang tua: Orang tua harus terlibat aktif dalam mendukung anak-anak mereka, mengenali tanda-tanda bullying, dan bekerja sama dengan sekolah atau institusi untuk mengatasi masalah tersebut.

5. Dukungan psikologis: Menyediakan dukungan psikologis kepada korban bullying dan pelaku bullying untuk membantu mereka memahami dan mengatasi masalah tersebut.

Cara Mencegah Bullying:

Tanamkan jiwa yang pemberani
Berteman dengan banyak orang
Menjadi sabar terhadap semua hal
Lawan rasa takut dan tumbuhkan rasa percaya diri
Berbaur dengan teman-teman yang membuat rasa percaya diri dan nyaman
Suka menggunakan humor atau lelocon agar tidak gampang sakit hati
Berani berbicara mengenai kondisi kamu
Berani berkata tidak atau melaporkan kasus kamu

Bullying adalah masalah serius yang harus ditangani dengan sangat serius oleh masyarakat, sekolah, dan organisasi agar dapat menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung bagi semua individu.

Jika kamu suka membullying teman kamu, kamu harus berhenti dari sekarang kebiasaan buruk kamu, karena perilaku kebiasaan membullying akan merugikan dirimu sendiri dan orang lain. Jika kalian mengalami bullying atau perundungan di lingkungan sekolah, jangan takut dan malu untuk melaporkan ke guru BK.